Awas!!! Berikut 5 Penyebab Tandon Air Roboh

Awas!!! Berikut 5 Penyebab Tandon Air Roboh

Tandon air adalah komponen penting dalam sistem penyimpanan air untuk kebutuhan rumah tangga, komersial, hingga industri. Misalnya, jika pemasangan dan perawatannya tidak dilakukan dengan benar, tandon bisa roboh dan menimbulkan kerugian besar, baik dari sisi materiil maupun keselamatan jiwa. Untuk menghindari tandon air roboh, perlu diketahui juga penyebab tandon air roboh. Oleh sebab itu selain penyebab kita juga perlu mengetahui bagaimana pencegahannya.

5 Penyebab Tandon Air Roboh

5 Penyebab Tandon Air Roboh

Pertama-tama pada saat pemasangan tandon, mungkin ada hal-hal yang terlewatkan. Sehingga itu bisa menjadi penyebab tandon air roboh. oleh karena itu, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan tandon air (toren) roboh, baik yang terbuat dari plastik maupun beton. Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mencegah terjadinya tandon air roboh. Maka dari itu berikut adalah 5 penyebab tandon air roboh:

1. Struktur Penopang yang Tidak Kuat atau Tidak Sesuai:

  • Kapasitas Melebihi Kekuatan Penyangga: Struktur menara, dak beton, atau penyangga lainnya mungkin tidak dirancang untuk menahan beban tandon air saat terisi penuh, terutama jika kapasitas tandon terlalu besar untuk penyangganya.
  • Material Penyangga Berkualitas Rendah: Penggunaan material yang tidak kuat, seperti besi yang mudah berkarat dan keropos, atau beton yang tidak memiliki campuran yang tepat, dapat menyebabkan struktur melemah seiring waktu.
  • Pondasi Menara Tidak Stabil: Jika menggunakan menara, pondasi yang tidak kuat atau dibangun di atas tanah yang tidak stabil dapat menyebabkan menara miring atau ambles, yang akhirnya membuat tandon roboh.
  • Kerusakan pada Struktur Penyangga: Korosi, retakan pada beton, atau kerusakan akibat benturan atau faktor lingkungan lainnya dapat mengurangi kekuatan struktur penyangga.

2. Pemasangan yang Tidak Benar:

  • Toren Tidak Terikat dengan Kuat: Toren yang tidak diikat dengan benar pada struktur penopang, terutama di daerah yang berangin kencang, dapat terdorong dan jatuh.
  • Penempatan Tidak Rata: Meletakkan tandon di atas permukaan yang tidak rata dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada dasar tandon dan struktur penyangga, yang berpotensi menyebabkan ketidakstabilan.
  • Kesalahan Konstruksi Menara: Jika menara dibangun dengan kesalahan dalam perhitungan struktur, pengelasan yang buruk, atau penggunaan material yang tidak tepat, menara tersebut rentan roboh.

3. Faktor Lingkungan dan Alam:

  • Angin Kencang: Angin kencang, terutama saat tandon terisi penuh, dapat memberikan tekanan besar pada tandon dan struktur penyangganya, terutama jika tidak terpasang dengan aman.
  • Gempa Bumi: Getaran akibat gempa bumi dapat merusak struktur penopang atau menyebabkan tandon bergeser dan jatuh, terutama jika tidak ada sistem pengaman tambahan.
  • Hujan Deras dan Banjir: Tanah di sekitar pondasi menara dapat menjadi labil akibat hujan deras atau banjir, menyebabkan pergeseran atau amblesan yang membuat tandon roboh.
  • Perubahan Suhu Ekstrem: Perubahan suhu yang signifikan dapat menyebabkan pemuaian dan penyusutan material penyangga, yang jika terjadi berulang kali dapat melemahkan struktur.

4. Usia dan Kurangnya Perawatan:

  • Korosi dan Lapuk: Seiring waktu, material penyangga besi dapat mengalami korosi, terutama di lingkungan yang lembab seperti Surabaya. Material beton juga dapat mengalami pelapukan.
  • Kerusakan Material Tandon : Paparan sinar matahari terus-menerus, terutama pada tandon plastik berkualitas rendah, dapat membuatnya menjadi getas dan rentan pecah atau roboh jika mendapat tekanan.
  • Tidak Ada Pemeriksaan Rutin: Kurangnya pemeriksaan rutin menyebabkan potensi masalah pada struktur penyangga atau tandon tidak terdeteksi dan diperbaiki sejak dini.

5. Beban Berlebihan

  • Mengisi Tandon Melebihi Kapasitas: Mengisi tandon melebihi batas maksimalnya dapat memberikan tekanan berlebih pada dinding tandon dan struktur penyangganya.
  • Beban Tambahan yang Tidak Diperhitungkan: Menambahkan beban lain di atas atau di sekitar tandon yang tidak diperhitungkan dalam desain struktur dapat menyebabkan keruntuhan.

Cara Pencegahan Tandon Air Roboh

Cara Pencegahan Tandon Air Roboh

Untuk mencegah terajdinya tandon air roboh sebenarnya bisa dilakukan ketika pemasangan tandon air. Misalnya, apabila tandon roboh pada saat sudah terpasang Berikut adalah cara pencegahan tandon air roboh:

1. Perencanaan dan Pemilihan yang Tepat:

  • Hitung Kebutuhan dan Pilih Ukuran yang Sesuai: Pilih ukuran tandon yang sesuai dengan kebutuhan air Anda.
  • Pilih Material Tandon Berkualitas: Investasikan pada tandon yang terbuat dari material yang kuat, tahan cuaca, dan memiliki reputasi baik.
  • Desain Struktur Penopang yang Kokoh: Rencanakan struktur penopang (menara, dak beton, atau lainnya) dengan perhitungan beban yang akurat, bahkan dengan kondisi tandon terisi penuh

2. Konstruksi dan Pemasangan yang Benar:

  • Gunakan Material Penopang Berkualitas Tinggi
  • Pondasi yang Kuat dan Stabil (untuk Menara)
  • Pemasangan Toren yang Stabil dan Rata
  • Pengikatan yang Kuat dan Aman
  • Instalasi Pipa yang Fleksibel
  • Perhatikan Ketinggian yang Ideal

3. Pemeliharaan dan Pemeriksaan Rutin:

  • Inspeksi Struktur Penopang
  • Periksa Kondisi Tandon
  • Periksa Ikatan
  • Periksa Sambungan Pipa
  • Perhatikan Beban
  • Bersihkan Area Sekitar Tandon

4. Pertimbangkan Faktor Lingkungan:

  • Perlindungan dari Angin Kencang
  • Mitigasi Gempa Bumi
  • Drainase yang Baik

5. Penggunaan Jasa Profesional:

  • Gunakan Tenaga Ahli untuk Pemasangan
  • Konsultasi dengan Ahli Struktur

Langkah-langkah Perbaikan Tandon Air Roboh

Langkah-langkah Perbaikan Tandon Air Roboh

Selanjutnya adalah bagaimana perbaikan tandon air (toren) yang roboh.Kemudian, proses ini akan sangat bergantung pada tingkat kerusakan tandon dan struktur penopangnya. Keamanan adalah prioritas utama dalam setiap langkah.

1. Penilaian Kerusakan dan Keamanan Lokasi

  1. pertama-tama, prioritaskan Keamanan
  2. Evaluasi Kerusakan Tandon
  3. Evaluasi Kerusakan Struktur Penopang
  4. Selanjutnya Identifikasi Penyebab Roboh

2. Pengamanan Lokasi dan Pembersihan Awal

  1. Amankan Area
  2. Matikan Sumber Air dan Listrik
  3. Matikan Sumber Air dan Listrik
  4. Singkirkan Puing-puing Kecil

3. Pemindahan Tandon yang Roboh (Jika Diperlukan)

  1. Pertimbangkan Berat Tandon
  2. Gunakan Peralatan yang Tepat
  3. Kemudian Perhatikan Potensi Kerusakan Lanjutan

4. Perbaikan atau Penggantian Tandon

  1. Perbaikan Tandon, apabila Memungkinkan
  2. Penggantian Tandon, Jika Kerusakan Parah

5. Perbaikan atau Pembangunan Ulang Struktur Penopang

  1. Perbaikan Struktur yang Ada, misalnya Jika Memungkinkan
  2. Perbaikan Ulang Struktur yang Ada, apabila Jika Kerusakan Parah atau Tidak Aman

6. Pemasangan Kembali Tandon (atau Tandon Baru)

  1. Ikuti Langkah-langkah Pemasangan yang Benar
  2. Perhatikan Keseimbangan dan Kestabilan
  3. Ikat Tandon dengan Kuat

7. Pengujian dan Verifikasi

  1. Isi Tandon Secara Bertahap
  2. Periksa Fungsi Sistem
  3. Lakukan Pemeriksaan Akhir

Pencegahan paling dasar sebenarnya adalah , pemilihan produk tandon yang kualitasnya terbaik awet dan tahan lama.

Untuk info lebih banyak mengenai planet tandon, silahkan klik link dibawa ini!

Kesimpulan

Penyebab tandon air roboh bisa terjadi apabila tidak memperhatikan lokasi pemasangan, material produk, struktur penompang yang tidak kuat, faktor cuaca dan alam dan beban berlebih. Demikan pencegahan bisa diatasi dari bagaimana teknis awal pemasangan tandon air dengan memperhatikan beberapa faktor.